Sunday, October 2, 2011

Refleksi Pidato Bung Karno pada peletakan Batu Pertama

Plakat
IPB_BS60Thn - Pada peletakan batu pertama pembangunan Gedung Fakultas Pertanian Universitas Indonesia - yang kemudian berganti nama menjadi Institut Pertanian Bogor (IPB) - Presiden RI pertama Sukarno menyampaikan sebuah pidato yang sangat penting dan bersejarah yang diberi judul "Soal Hidup atau Mati". 
Pidato tanggal 27 April 1952 itu mengemukakan arti penting penyediaan makanan bagi rakyat. Sedemikian pentingnya sehingga Bung Karno menyebut persoalan pangan sebagai 'persoalan hidup atau mati' bangsa ini.

Paling tidak terdapat tiga aspek penting dari pidato itu. Pertama, penekanan pada urgensi permasalahan yang dihadapi. Pangan atau makanan benar-benar merupakan hal yang sangat mendesak dan harus berada pada prioritas tertinggi. Kedua, rincian perhitungan dan logika teknis yang diajukan. Pidato yang dapat dikategorikan sebagai pidato politik - karena disampaikan oleh serorang Presiden - memiliki dimensi teknis yang kuat. Hal ini mengisyaratkan bahwa urusan pangan memang harus diselesaikan secara teknis dan membutuhkan komitmen dan keputusan politik yang kuat; tidak dapat hanya salah satunya saja. Ketiga, solusi yang diajukan untuk mengatasi masalah besar itu.
Pidato soal hidup mati bangsa itu tidak berisi janji-janji program atau rencana apa yang akan dilakukan pemerintah, tetapi penuh dengan ajakan kepada kaum muda untuk menjawab permasalahan bangsa, juga pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai solusi.
Enam puluh tahun kemudian ternyata permasalahan pangan tampaknya masih relevan sebagai salah satu prioritas utama yang dihadapi bangsa Indonesia. Urgensinya menjadi bertambah mendesak karena faktor perubahan iklim dan keterbatasan sumber daya alam serta peningkatan jumlah penduduk. Meskipun dalam arti yang berbeda dengan 60 tahun yang lalu, tidak berlebihan jika pada dekade kedua abad 21 ini persoalan pangan masih tetap dapat diibaratkan sebagai "persoalan hidup dan mati".

***